Dalam arena penjualan properti, kita dapat menemukan satu pelajaran berharga melalui perbandingan yang mirip dengan keberadaan Alfamart dan Indomart. Studi kasus kali ini mencakup proyek-proyek PAW dan ARP, yang memiliki kesamaan dengan dua raksasa ritel tersebut.

Penting untuk mencatat bahwa kedua proyek ini berlokasi sangat dekat, hanya terpisah oleh jarak 1 kilometer dengan waktu tempuh singkat 4 menit. Meski memiliki perbedaan harga sekitar 100 juta, luas tanah dan bangunan relatif serupa, dan desain yang berbeda.

Pertama-tama, PAW meluncur terlebih dahulu dan mengalami penjualan yang lambat, hanya berhasil menjual 3 unit dalam waktu 6 bulan sejak peluncurannya. Namun, ketika ARP diluncurkan 4 bulan kemudian, PAW hanya memiliki 2 unit yang belum terjual, sementara ARP sudah berhasil terbooking lebih dari setengah dari keseluruhan unit yang ditawarkan.

Mengapa hal ini terjadi?

Keberhasilan ARP dan PAW dapat dijelaskan dengan konsep memberikan pilihan kepada konsumen. Seperti pertanyaan dengan dua jawaban atau dua pilihan yang ada, konsumen cenderung lebih mudah membuat keputusan tanpa harus bersusah payah mencari opsi lain. Dalam konteks ini, konsumen dapat beranggapan bahwa harga di wilayah tersebut sudah cukup wajar, karena ada dua proyek dengan harga dan tipe rumah yang cenderung mirip. Analogi ini menyerupai dinamika antara Alfamart dan Indomart, di mana keduanya justru mencatat penjualan yang menguntungkan tanpa bersaing secara langsung.

Apa pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman ini?

Bagi agen properti, strategi mencari pesaing atau pembanding dari listing yang dipasarkan dapat menjadi kunci sukses. Dengan menciptakan dua pilihan untuk calon pembeli, agen dapat meningkatkan peluang penjualan dan memastikan bahwa setiap pilihan membawa potensi keuntungan yang signifikan.

Sementara itu, bagi pengembang properti, membuka dua proyek yang berdekatan dengan jarak dan waktu tempuh yang terbatas dapat menjadi strategi yang efektif. Membuka harga yang relatif serupa, misalnya dengan selisih 100 juta, dapat menciptakan kesan bahwa kedua proyek tersebut saling melengkapi daripada bersaing. Dengan pendekatan ini, pengembang dapat memaksimalkan potensi pasar dan memberikan nilai tambah kepada konsumen melalui variasi pilihan.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *