Hari Minggu, 25 Juli 2021, Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 Jawa Bali yang diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Secara umum ketentuan PPKM Level 4 ini kurang lebih sama dengan PPKM Darurat, namun ada beberapa pelonggaran khususnya pada usaha kecil.

Peraturan PPKM Level 4 ini tidak secara khusus diberlakukan untuk industri properti kecuali disebutkan konstruksi sebagai bagian yang terkait erat dengan industri properti, namun konstruksi di dalam PPKM ini lebih dikhususkan kepada infrastruktur publik yang diperkenankan Work From Office secara 100%. Namun untuk kantor developer dan broker, usaha yang langsung terkait dengan industri properti, sepertinya tidak tergolong sektor essential maupun kritikal sehingga berlaku Work From Home 100%.

Di sisi lain, industri properti diuntungkan dengan adanya relaksasi PPN untuk penjualan properti sampai dengan 2 milyar sebesar 100% dan 2 milyar hingga 5 milyar mendapat “diskon” PPN sebesar 50%. Insentif PPN ini terbukti mendorong penjualan properti meningkat 13,95% berdasar Riset Bank Indonesia yang dimuat pada Laporan Survey Harga Properti Residential Triwulan I 2021.

Lalu apa imbasnya?

PPKM Level 4 jelas akan menekan keramaian sehingga calon konsumen properti akan mengurangi kemungkinan survey properti yang diminatinya. Jalan-jalan akan lebih sepi sehingga iklan atau promosi tentang proyek perumahan atau properti akan lebih sedikit “pembacanya” dibanding jika tanpa PPKM. Tentu saja ini adalah hambatan pagi pengembang dan pemasar properti.

Sepi pengunjung sama dengan sepi penjualan karena tak dipungkiri bahwa orang membeli properti belum bisa disamakan dengan orang membeli produk lainnya secara online yang cukup dengan klik dan bayar. Namun membeli properti membutuhkan pertimbangan besar dan membutuhkan kunjungan.

Perpanjangan insentif PPN hingga akhir tahun 2021 menjadi harapan untuk membantu meringankan hambatan dan memang sudah terbukti sebelumya mampu meningkatkan penjualan. Ini menunjukkan bahwa Pemerintah peduli dengan industri properti, di satu sisi melakukan pembatasan, namun di sisi lain melakukan pelonggaran dengan harapan industri properti dapat kembali naik.

Where is The Money

Sekarang masih masa pandemi, memang tidak semua sektor hancur lebur. Ada sektor industri yang terus tumbuh, bahkan berlipat. Di sanalah uang beredar. Kita harus jeli memanfaatkan momentum ini. Energi itu berpindah, tapi tidak hilang. Pun demikian dengan uang. Uang beredar pada industri yang justru terdampak positif dengan adanya pandemi. Cari dan temukan!

Jaga Prokes

Developer atau broker perlu mengkampanyekan bahwa mereka menjaga protokol kesehatan. Kampanye ini harus sampai kepada calon buyer sehingga calon konsumen merasa aman dan nyaman bertemu dengan developer atau agen dari broker ketika dalam kunjungan.

Lebih Kreatif Dalam Berpromosi

Berdiam saja dalam situasi seperti ini jelas bukan pilihan terbaik. Konsumen masih ada. Rumah adalah kebutuhan pokok. Minat investasi properti masih bisa dibilang tetap akan ada. Jika kita diam saja, kita akan terlambat bergerak kelak ketika pasar sudah mulai bergerak. Jadi kita perlu lebih berkreatif dalam promosi.

Digital marketing mau tidak mau harus coba kita telan dan pelajari dengan lebih baik. Karena dengan digital marketing, kita bisa menjangkau lebih luas dan lebih tepat. Meski konsumen tetap membutuhkan kunjungan properti.

Teknologi informasi dan digital juga perlu kita pelajari serta kita gunakan. Yang paling sederhana adalah video call, hampir semua chatapp memiliki fitur ini. Ini sedikit bisa menggantikan kunjungan konsumen sebelum membeli properti.

Situs Youtube atau situs video lainnya dapat kita gunakan untuk memposting review properti yang sedang kita pasarkan. Developer atau broker juga dapat bekerjasama dengan para youtuber yang gemar mereview rumah, apartement dan properti lainnya.

Masih ada teknologi Virtual Realty 360 hingga Augmented Reality. Memang developer atau broker akan menghabiskan dana untuk investasi peralatan tersebut, jadi perlu mempertimbankan besaran investasinya.

Fitur Produk Lebih Kreatif

Desain rumah yang mengakomodir kesehatan bakal lebih digandrungi. Misalnya saja rumah dengan sirkulasi udara yang lebih baik baik dengan teknologi maupun dengan desain rumahnya.

Rumah yang memiliki sirkulasi udara lebih baik dengan bukaan jendela yang lebih lebar akan menjadi trend

Semoga pandemi segera berakhir dan properti kembali berjaya dan memimpin. Aamiin YRA

Untuk download materi PDF, silahkan Login

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *