Pasar properti di Indonesia terus menunjukkan tren yang menarik pada paruh pertama tahun 2023, dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap mendominasi sebagai metode pembayaran yang lebih disukai. Data dari Cushman & Wakefield MarketBeat Reports Q2 menunjukkan bahwa sebanyak 74,1% transaksi pembelian rumah dilakukan melalui KPR, menjadikannya opsi terpopuler di kalangan warga Indonesia. Sementara itu, pembayaran tunai dalam angsuran mencakup 15,2% transaksi, sedangkan pembayaran tunai penuh hanya 10%.

Data yang sama didukung oleh Bank Indonesia yang mencatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah perbankan mencapai Rp 663,6 triliun pada semester I tahun 2023, meningkat sebesar 10,1% secara tahunan atau year on year (YoY). KPR juga memberikan kontribusi sebesar 35% dari total kredit konsumer perbankan yang mencapai Rp 1.895,3 triliun, meningkat 9,1%.

Salah satu faktor utama yang mendorong dominasi KPR adalah kemudahan akses yang diberikan kepada masyarakat untuk memiliki rumah sendiri. Melalui KPR, calon pembeli dapat membeli rumah dengan membayar sebagian kecil dari harga properti, sementara sisanya dapat dicicil dalam jangka waktu tertentu. Hal ini memungkinkan mereka yang memiliki keterbatasan dana untuk memiliki rumah dan meningkatkan kepemilikan properti di kalangan masyarakat.

Rumah memiliki potensi untuk mengalami kenaikan nilai di masa mendatang. Ini berarti bahwa selama jangka waktu KPR, total angsuran yang dibayarkan dapat menjadi lebih rendah dibandingkan dengan harga rumah ketika lunas kelak. Meski tidak selalu seperti hal terssebut sebelumnya, namun aspek ini membuat KPR tidak hanya sebagai alat untuk memiliki rumah, tetapi juga sebagai bentuk investasi jangka panjang yang menjanjikan.

Walaupun ada upaya untuk mendorong masyarakat untuk membeli rumah dengan cara selain KPR, seperti pembayaran tunai dalam angsuran atau tunai penuh, upaya tersebut belum mampu menggeser dominasi KPR dalam pembelian properti. Hal ini menunjukkan bahwa warga Indonesia masih lebih percaya dengan manfaat dan kenyamanan yang ditawarkan oleh KPR dalam memiliki rumah sendiri.

Pada akhirnya, keputusan untuk membeli rumah dengan cara KPR atau dengan metode pembayaran lainnya harus dipertimbangkan dengan matang, dengan memperhatikan kemampuan finansial serta rencana keuangan jangka panjang. Meskipun KPR memiliki banyak keuntungan, tetap perlu diingat bahwa setiap pembelian properti memiliki risiko dan konsekuensi yang perlu dipahami secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan.

Jangan lupa Join Telegram BisnisProperti.ID

Referensi :

  1. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230731115951-4-458688/terungkap-mayoritas-orang-ri-lebih-suka-beli-rumah-pakai-kpr
  2. https://keuangan.kontan.co.id/news/kpr-jadi-penopang-utama-pertumbuhan-kredit-konsumer-perbankan-pada-semester-i
  3. https://www.rumah.com/panduan-properti/plus-minus-beli-rumah-kpr-6769
  4. https://www.gramedia.com/best-seller/kelebihan-dan-kekurangan-membeli-rumah-sistem-kpr/
  5. https://www.lancar.id/blog/tips-keuangan/floating-rate-adalah/

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *