Sebuah restoran mendadak viral, aturannya bikin heboh total. Foto yang diunggah di X oleh Farrago Metiquirke, menunjukkan papan dengan pesan spesifik, melarang diskusi properti dan politik. Pengunjung diminta fokus makan, bukan berdebat tanpa titik.

Fokus Makan, Bukan Rapat Bisnis

Pesan dalam papan tersebut jelas: “Fasilitas ini hanya untuk makan di tempat, bukan untuk diskusi real estate atau politik. Mohon pengertian dan kerja samanya.”

Unggahan ini langsung ramai diperbincangkan. Sejak dibagikan, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 40.000 kali dan mendapatkan banyak komentar. Tenang, ini bukan di Indonesia. Resto ini berada di Bengaluru, India. Sejumlah netizen pun mengungkapkan bahwa aturan serupa sudah banyak diterapkan di restoran lain di kota tersebut.

Kenapa Restoran Melarang Diskusi Properti?

Bukan tanpa alasan, aturan ini muncul karena banyak pelanggan yang menjadikan restoran sebagai tempat negosiasi bisnis, terutama dalam sektor real estate. Tak jarang, mereka duduk berlama-lama hanya dengan memesan satu atau dua minuman, sementara pelanggan lain menunggu meja kosong.

“Ini pemandangan yang umum di restoran Bangalore,” kata seorang pengguna. “Banyak restoran punya aturan ini! Bisnis properti berkembang pesat, tapi restoran hanya dapat setengah pelanggan!” tambah lainnya.

Beberapa pelanggan bahkan membawa dokumen dan berdiskusi serius seolah restoran adalah kantor pribadi. “Mereka duduk berjam-jam hanya dengan secangkir teh seharga 20 rupee, sambil membawa berkas dan berdiskusi seolah restoran adalah ruang meeting gratis,” tulis seorang netizen.

Bisnis Restoran vs. Diskusi Tanpa Akhir

Bagi pemilik restoran, perputaran meja adalah kunci profitabilitas. Jika meja terlalu lama dikuasai oleh pelanggan yang hanya membahas bisnis tanpa banyak memesan makanan, omzet bisa terpengaruh. Ini alasan utama kenapa banyak restoran menerapkan aturan ini.

“Ya, ini masalah jika mereka duduk berjam-jam sementara pelanggan lain, termasuk anak-anak dan lansia, menunggu meja kosong,” ujar seorang pengguna.

Namun, ada juga yang tidak setuju. “Kenapa restoran harus mengatur topik pembicaraan pelanggan? Mereka membayar untuk makanan yang mereka makan, bukan?” tulis seorang netizen.

Menanggapi hal ini, pengunggah foto menjelaskan bahwa diskusi politik atau properti bisa memanas dan memakan waktu, yang pada akhirnya menghambat bisnis restoran. “Orang hanya pesan kopi dan ngobrol berjam-jam soal politik dan properti. Tentu ini bisa merugikan bisnis,” katanya.

Bagaimana menurut kamu? Apakah aturan ini masuk akal atau justru berlebihan?

Sumber: NDTV


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *